Text
PEMANFAATAN AROMATIC SULFONES PROSES PENYAMAKAN KULIT YANG RAMAH LINGKUNGAN (GREEN TECHNOLOGY)
Teknologi penyamakan kulit berkembang sesuai perkembangan standar proses maupun
standar regulasi di lingkup nasional maupun internasional. Berbagai penelitian dilakukan untuk
menemukan bahan penyamak baru serta inovasi teknologi proses yang lebih optimal dan ramah
lingkungan. Tahapan proses penyamakan yang dilakukan oleh industri kulit di Indonesia sebagian
besar masih tahapan normatif (umum) dengan melalui tahapan beam house operation, tanning,
asca tanning (netralisasi, retanning, dyeing,fatliquoring) dan finishing. Penelitian ini bertujuan
untuk memanfaatkan aromatic sulfones dalam modifikasi proses pasca tanning kulit upper shoes
tanpa melalui proses netralisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
menjadi alternatif bagi penyamak kulit dalam melakukan proses penyamakan kulit yang lebih
efisien, ekonomis dan memenuhi standar kualitas kulit jadinya. Penambahan aromatic sulfones
untuk proses pasca tanning kulit wet blue kambing tidak lagi diperlukan proses netralisasi. Waktu
yang dibutuhkan untuk proses pasca tanning lebih singkat 225 menit (3 jam 45 menit) atau sekitar
21.43% dari waktu proses normal. Proses pasca tanning, tidak perlu penggantian air, sehingga
dapat menghemat penggunaan air sebanyak 400%. Dengan keunggulan tersebut maka diharapkan
proses menjadi lebih efisien dan lebih ekonomis, limbah cair juga dapat diminimalisir karena
berkurangnya penggunaan air dalam proses pasca tanning . Secara organoleptis dan uji fisis
ketahanan gosok cat kulit hasil pasca tanning dengan penambahan aromatic sulfones memenuhi
syarat/standar kulit bagian atas alas kaki (upper shoes).
Kata kunci: aromatic sulfones, netralisasi, upper shoes
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain