Text
Influensi Preservasi Jangka Pendek Pada Kulit Kelinci Terhadap Kualitas Kulit Samak Berbulu (FUR)
Kulit kelinci merupakan bahan samping dari peternakan kelinci. Penyamakan kulit telah mampu meningkatkan nilai tambah sekaligus memberi alternatif diversitas produk kulit. Kulit kelinci umumnya disimpan secara konvensional yang mengakibatkan menurunya kualitas kulit, baik kulit mentah maupun kulit samak bulu. Preservasi kulit, pada umumnya disebut preservasi kulit, merupakan bagian esensial dari poses penyamakan kulit secara holistik. Penelitian dengan variasi metode dan waktu preservasi kulit kelici jangka pendek dapat mengetahui influensinya pada kualitas kulit samak bulu. Perlakuan metode preservasi terdiri dari 3 jenis, yaitu metode garaman, referigasi (preservasi dalam refrigator), dan pembekuan (preservasi dalam freezer), sedangkan variasi watu preservasi terdiri dari lama waktu 3 hari dan 7 hari. Setelah dilakukan preservasi, kulit kelinci disamak hingga proses pasca tanning. Selnjutnya kuli kelinci samak bulu diuji kualitas fisis. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan software IBM SPSS 25. Berdasarkan hasil penelitian, karakter fisis kulit, antara lain kekuatan tarik, kelemasan, kemuluran dan kekuatan sobek, dipengaruhi oleh metode preservasi, dan sebgaian besar tidak dipengaruhi oleh waktu preservasi. Metode preservasi freezing memberikan hasil kualitas fisik kulit tersamak paling baik.
Keyword: Preservasi kulit, Kulit kelinci, Penyamakan kulit berbulu, Kualitas kulit
317002537 | 043 PD 2020 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain