Text
KARAKTERISTIK STRUKTUR HISTOLOGI KULIT DARI GUDANG PENYIMPANAN KULIT POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA
Kulit mentah yang baru lepas dari tubuh hewan sesudah pengulitan bila dibiarkan akan mengalami kerusakan, sehingga dapat menurunkan kualitas kulit. Upaya penanganannya yakni dengan pengawetan agar kulit dapat bertahan lama, dapat dimanfaat dalam jangka panjang. Pengaruh penyimpanan kulit akan mempengaruhi kualitas kulit. Penyimpanan kulit pada suhu tropis menyebabkan kekuatan kulit pada suhu tropis menyebabkan kekuatan kulit berkurang lebih besar dibandingkan pada suhu temperatur. Penyerapan tersebut dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban lingkungan, kepadatan dan kandungan zat – zat yang ada dalam kulit khususnya yang dapat menyerap uap air. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kulit dengan melihat struktur histologi kulitnya apakah masih bagus strukturnya sehingga bisa digunakan untuk proses penyamakan sampai kulit jadi. pengawetan dan lamanya penyimpanan. Selama pemeriksaan mikrograf struktur Histologi kulit domba, kambing dan sapi yang disimpan selama masa pandemi COVID 19 didapatkan hasil bahwa struktur kulit yang disimpan dalam kondisi pengawetan kering garaman lebih bertahan strukturnya dibanding dengan awet garam basah. Adanya kerusakan pada kulit yang disimpan di gudang penyimpanan dalam waktu 1,5 tahun. Struktur Epidermis pada kulit awet garam lebih utuh dibanting awet garam basah. Struktur kulit yang diawet pickle lebih tahan daripada kulit awet garaman. Struktur Dermis dalam hal ini stratum papilare dan retikulare tetap bertahan. Kulit yang sudah mengalami penyamakan lebih tahan terhadap kondisi lingkungan dan mikroorganisme dibandingkan kulit yang hanya diawetkan dengan penggaraman dan pengasaman walaupun tidak menutup kemugkinan juga mengalami kerusakan
Keyword: Histologi kulit; kulit samak; kult mentah.
317002502 | 007 PD 2021 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain