Text
Perbandingan Penggunaan Filler Kalsium Karbonat (CaCO3) dan Barium Sulfat (BaSO4) terhadap Efektivitas Produksi dan Efisiensi Biaya Bahan Baku di PT Pangestu Jaya Makmur Surakarta
Pergantian jenis filler pada PT Pangestu Jaya Makmur dari kalsium karbonat (CaCO3) menjadi barium sulfat (BaSO4) akibat sifat dasar kalsium yang keras sehingga mengakibatkan keausan pada mesin masih banyak permasalahan dalam proses produksi berupa sulitnya pengolahan bahan yang mengakibatkan peningkatan reject product. Hal ini mengakibatkan perusahaan bimbang dalam menentukan jenis filler yang akan digunakan dalam proses produksi berikutnya. Untuk menentukan jenis fller yang tepat digunakan oleh perusahaan, maka penelitian pada karya tulis ini dilakukan. Pengaruh pergantian filler ini dapat dikaji dengan mengukur tingkat efektivitas produksi dan pengeluaran biaya bahan baku untuk memberikan pertimbangan jenis filler yang tepat sehingga kualitas produk dan kinerja perusahaan dapat terjaga. Pengukuran tingkat efektivitas dilakukan dengan menggunakan metode Overall Effectiveness Equipment (OEE) yang terdiri dari penilaian availibility, performance rate, dan rate of quality, sedangkan pengukuran biaya bahan baku dapat dilakukan dengan menghitung nilai selisih biaya pembelian bahan baku berupa bahan penolong dan filler. Berdasarkan perhitungan nilai efektivitas diektahui bahwa nilai OEE CaCO3 adalah 76,55% dan untuk BaSO4 adalah 72,18% sehingga dapat dikategorikan ke dalam kelas sedang pada rentang nilai 60%-84% dengan nilai CaCO3 lebih tinggi. Sementara itu, pada perhitungan nilai efisiensi biaya mengalami peningkatan sebesar 1,68% dan 5,93% Ketika dilakukan pembelian filler BaSO4. Maka dari itu, filler yang dapat memberikan keuntungan terbaik adalah CaCO3.
Kata kunci: efektivitas, efisiensi, filler, dan plastik
TATPKP230001042 | 55 TPKP 2023 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain