Text
Trimming leher kulit kambing awet garaman terhadap defek kerut dan yield area kulit pikel di PT Budi Makmur Jayamurni Yogyakarta
PT Budi Makmur Jayamurni merupakan salah satu perusahaan penyamakan kulit di Yogyakarta yang berdiri sejak tahun 1996. Salah satu produk utama perusahaan ini adalah artikel kulit sarung tangan yang menggunakan bahan baku kulit kambing. Terbatasnya ketersediaan bahan baku kulit kambing, mendorong perusahaan untuk menggunakan kulit kambing jantan dewasa (bandot). Namun demikian, kulit kambing bandot lebih berpotensi menghasilkan kerut dibandingkan kulit dari kambing yang berusia muda. Tujuan tugas akhir ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya defek kerut, dan menganalisis pola pemotongan leher yang paling efektif dalam mencegah terjadinya defek kerut pada permukaan kulit. Selain itu, penelitian ini juga mengukur pengaruh berbagai pola pemotongan leher terhadap yield area kulit, dengan harapan dapat menemukan kombinasi optimal antara pencegahan defek dan peningkatan efisiensi produksi. Bahan baku yang digunakan antara lain sembilan lembar kulit kambing bandot awet garaman dari PT Budi Makmur Jayamurni, Yogyakarta. Variabel perlakuan dibagi menjadi tiga, yakni tanpa pemotongan leher (A), pemotongan pangkal leher (B), dan pemotongan leher U (C). Proses dan formulasi BHO terhadap ketiga perlakuan adalah sama. Kulit pikel yang dihasilkan diamati luas area kerut dan luas area yang dihasilkan (yield area). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemotongan leher C memberikan hasil yang paling baik. Perlakuan ini menghasilkan nilai rata-rata luas defek kerut terkecil sebesar 166,66 cm2 dan yield area terbesar sebesar 123,88% dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Kata kunci: Kambing awet garaman, Pikel, Defek kerut, Trimming, Yield area
Bibliografi halaman 32-35
TATPK24001377 | 32 TPK 2024 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain