Text
Potensi Kopi Sebagai Sumber Tanin Untuk Pengolahan Kulit Ikan Sapu-Sapu
Industri kulit mempunyai permasalahan lingkungan akibat limbah yang terkait dengan penyamakan krom. Penyamakan nabati dianggap sebagai solusi atau metode alternatif yang ramah lingkungan. Kopi mengandung tanin dan berpotensi sebagai bahan penyamak kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan tanin pada kopi dan aplikasinya sebagai bahan penyamak kulit ikan sapu-sapu. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan karakteristik fisik dan kualitas kulit ikan sapu-sapu menggunakan penyamakan tanin kopi yang diperoleh melaui metode ekstraksi konvensional dan ultrasound. Ekstraksi tanin kopi konvensional menggunakan air panas, sedangkan ultrasound dengan alat sonikasi..Pengujian kulit meliputi pengujian organoleptic dan ketebalan, baik sebelum dan
sesudah proses penyamakan. Ekstrak tanin kopi yang diperoleh pada penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kimia penyamak kulit alternatif yang lebih ramah lingkungan. Kadar tannin dari kopi A ( Ikan Sapu sapu disamak dengan kopi Robusta sidenreng ) ; Kulit Kode B ( Ikan Sapu sapu disamak dengan kopi Robusta mamasa) sebesar 56,37% dan 51,16%. Penyerapan tannin dalam kulit perlakuan A sebesar 53,51% dan perlakuan B sebesar 65,19%.. Kekuatan tarik Kulit dengan perlakuan A yaitu 216,333 N/cm2 dan kekuatan tarik Kode B yaitu 247,333 N/cm2. uji Kemuluran adalah kulit ikan sapu sapu dengan Kode A kemulurannya 38,483% dank ode B sebesar 43,243%.. Terdapat perbedaan peak pada perlakuan A dan B
Kata kunci: vegetable taning, tanin, kopi, ikan sapu-sapu, kulit, FTIR
PD00000080 | 675.2 Wib p | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain