Text
Penggunaan Mesin Pengayak dan Parameter Suhu untuk Mengurangi Cacat Flow Mark Pada Botol CIKOS D33 1000mL White Pearl di PT Jayatama Selaras
PT Jayatama Selaras adalah perusahaan yang memproduksi botol plastik yang dapat mencetak produk melalui proses blow molding. Proses ini dimulai dengan memanaskan bahan plastik untuk membentuk selongsong (parisson), yang kemudian ditiup menjadi bentuk botol. Setiap produk yang diproduksi melalui blow molding memiliki bentuk, warna, dan karakteristik yang berbeda. Salah satunya adalah botol CIKOS D33 1000 mL dengan warna white pearl. Botol ini merupakan produk kosmetik yang memiliki nilai estetika pada warna white pearl, sehingga standard kualitasnya sangat memperhatikan pada kondisi visualnya. Namun, seringkali terjadi cacat flow mark yang disebabkan oleh faktor kontaminasi dan pengaturan suhu yang tidak tepat. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengurangi cacat flow mark dan mengetahui pengaruh suhu pemanasan terhadap pembuatan botol CIKOS D33 berukuran 1000 mL dengan warna white pearl. Metode yang digunakan adalah melakukan percobaan pengaturan suhu dengan tiga variasi percobaan sebagai bahan pembanding untuk mengetahui perubahan hasil dan meggunakan mesin pengayak. Dari tugas akhir ini, dapat disimpulkan bahwa mesin pengayak memiliki faktor yang signifikan dalam menanggulangi permasalahan flow mark terutama pada faktor kontaminasi. Selain itu, setting temperature juga berpengaruh pada perubahan panas yang konstan dari zona barrel hingga head dapat memberi aliran panas yang stabil sehingga dapat meminimalisir adanya hasil reject. Hasil setting temperature yang optimum dengan meminimalisir adanya flow mark botol CIKOS D33 1000 mL white pearl pada percobaan ke 3 yaitu dengan suhu 160 °C, 161 °C, 165 °C, 166 °C.
Kata kunci : Blow Molding, flow mark, kontaminasi, mesin pengayak, setting temperature
TATPKP230000996 | 11 TPKP 2023 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain