Text
Pengaruh Suhu Mold Ultrasonic Sealing Terhadap Kuat Rekat Hasil Sealing Karung Plastik di PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring
Proses jahit sealing merupakan proses jahit dimana karung plastik yang telah berisikan kantong dalam dipanaskan pada mold renda. Permasalahan yang sering dihadapi oleh PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring adalah suhu mesin ultrasonic sealing yang cenderung naik sehingga menyebabkan hasil sealing tidak rekat. Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab tidak rekat pada hasil sealing, mengetahui pengaruh suhu mesin ultrasonic sealing terhadap kuat rekat dan kuat tarik karung plastik, dan mengetahui suhu yang relatif baik untuk memperoleh kuat rekat yang baik. Identifikasi masalah dilakukan menggunakan data observasi dan wawancara sebagai dasar menyusun fishbone diagram, sehingga diperoleh bahwa faktor mesin paling berpengaruh. Kemudian dilakukan uji coba dan dilanjutkan pengujian fisis (kuat rekat dan kuat tarik). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa suhu sealing yang relatif baik adalah pada 35,2 dan 36,3℃. PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring sudah menggunakan suhu 35,2℃, tetapi karena kondisi mesin yang tidak pernah dilakukan perawatan secara berkala menyebabkan suhu sealing tidak stabil ketika mesin dioperasikan. Suhu yang cenderung naik menyebabkan kuat rekat dan kuat tarik sealing berbeda-beda, sehingga diperlukan pemeliharaan mesin secara berkala agar suhu menjadi stabil dan produksi karung plastik menjadi berkualitas. Selain itu perusahaan perlu menambahkan parameter pengujian kuat rekat dan kuat tarik sebagai parameter uji karung plastik, selain uji kuat tarik benang plastik.
Kata kunci: kuat rekat, fishbone diagram, jahit sealing, suhu, karung plastik
TATPKP230000992 | 07 TPKP 2023 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain