Text
Pemanfaatan Limbah Shaving Industri Kulit Untuk Pembuatan Kertas Seni (Art Paper) Sebagai Bahan Baku Produk Kulit
Tujuan penelitian untuk mendaur ulang limbah shaving industri penyamakan kulit untuk dibuat kertas seni (art paper) agar tidak mencemari. Dalam penelitian ini limbah shaving sebagian digunakan sebagai motif (20%) dan sebagian pulp (80%), bersama-sama dengan kertas bekas (koran). Sebagai bahan pembantu digunakan pati kanji dan juga lem fox (1%) yang berfungsi sebagai perekat. Pewarna digunakan untuk memperindah penampilan kertas seni, menggunakan pewarna alami (secang, kunyit, indigo, tingi). Ada 4 tahapan pembuatan kertas seni ini yaitu: Tahap pertama: Persiapan (ekstraksi dan kulit crust kelinci), Tahap kedua: Pembuatan Pulp dari limbah shaving dan tahap ketiga: Proses pencetakan dan pewarnaan, dan tahap keempat: pengujian produk kertas, pengujian organoleptik (Tekstur, warna, motif) dan uji Fisis (gramatur, indeks sobek, indeks retak dan indeks tarik.). Lembaran kertas seni yang dihasilkan ada yang di pres (sekitar setengahnya) dan sisanya tidak dipres. Kertas seni kemudian diuji gramatur, indeks sobek, indeks retak dan indeks tarik. Hasil uji kertas seni yang menggunakan lem pati kanji menunjukkan bahwa kertas seni yang dipres mempunyai indeks sobek, indeks retak dan 3 3 indeks tarik (3,85; 0,59; 8,4 x 10 - ) dan yang tidak di pres (3,57; 0,52; 6,9 x 10 ), sedangkan kertas seni yang menggunakan lem fox dan di press mempunyai indeks sobek, indeks retak dan -1-1) indeks tarik (15,545; 0,76; 3528 x 10 ) yang tidak di press (16,366; 0,80; 3549 x 10 . Secara keseluruhan penampilan kertas seni hasil penelitian masih bisa bersaing dengan kertas seni yang ada di pasaran.
Kata kunci: limbah shaving,pewarna alami, pulp, kertas seni (art paper)
PD22000065 | 675.207 2 Sut p | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain