Text
Upaya Mengatasi Nilai Tenacity Benang Plastik Terlalu Rendah dalam Pembuatan Benang Plastik Untuk Produk Karung Plastik di PT Dasaplast Nusantara
Benang plastik merupakan produk yang didapat dari proses extruder dengan material yang digunakan antara lain biji plastik polipropilena (PP) dan filler CaCO_3. Produk cacat yang terdapat pada pembuatan benang plastik bisa berupa nilai tenacity atau kekuatan tarik benang plastik terlalu rendah sehingga benang plastik yang dihasilkan mudah putus. Untuk itu perlu diketahui faktor-faktor penyebab serta upaya-upaya perbaikan rendahnya nilai tenacity dalam benang plastik. Formulasi yang dipakai di PT Dasaplast Nusantara dalam pembuatan benang plastik yaitu biji plastik polipropilena 900 kg (60%), CaCO_3 600 kg (40%). Setting parameter yang digunakan pada mesin extruder seperti nilai stretching ratio (SR) sampel A (6,6x) sampel B (7x), screw speed sampel A (51,3 rpm) sampel B (52,1 rpm), suhu oven sampel A ( 150°C) sampel B (145°C) dan suhu water quenching tank sampel A (38°C) sampel B (42°C). Dari kedua perbedaan setting parameter didapatkan hasil nilai tenacity dari sampel A sebesar 3,77 g/d dan sampel B sebesar 4,24 g/d. Dapat dilihat nilai tenacity terbaik dihasilkan pada sampel B dimana setting parameter pada mesin extruder mempengaruhi nilai tenacity yang dihasilkan, selain itu penggunaan CaCO_3 juga berpengaruh terhadap nilai tenacity. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai tenacity yaitu mengatur setting parameter seperti nilai stretching ratio, screw speed, suhu water quenching tank, dan juga memperhatikan penggunaan CaCO_3
Kata kunci: Benang plastik, Tenacity, Setting parameter
TATPKP220000951 | 26 TPKP 2022 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain