Text
Pengaruh Perbandingan Resin PVC Dan Filler CaCO3 Terhadap Daya Rekat Kulit Imitasi
Kulit imitasi merupakan jenis kulit sintetis yang dibuat dengan bahan PVC maupun poliuretan dengan metode coating, surface, dan laminating. Uji daya rekat dilakukan untuk mengetahui kuatnya daya rekat antar skin dengan kain. Penambahan filler menyebabkan menurunnya daya rekat, tetapi dapat menurunkan biaya produksi. Filler yang banyak digunakan di industri adalah kalsium karbonat, sedangkan resin PVC yang digunakan dibedakan atas nilai k-value dan seringkali resin dengan nilai k-value yang sesuai dengan artikel tertentu tidak ditemui secara komersial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perbandingan jenis resin PVC dan jumlah filler yang memberikan daya rekat optimal. Plastisol disiapkan dengan mencampur resin, plasticizer primer, plasticizer sekunder dan stabilizer dengan phr tertentu. Variasi blending jenis resin PVC dengan k-value berbeda dan jumlah filler 10, 20, 30 dan 40 phr digunakan. Kemudian produk kulit imitasi yang dihasilkan diuji kuat rekat, kuat Tarik dan perpanjangan putusnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa homogenitas plastisol ditentukan oleh beda nilai k-value yang digunakan, dimana semakin kecil selisihnya akan menghasilkan plastisol yang lebih homogeny. Nilai kuat rekat, kuat Tarik dan perpanjangan putus dipengaruhi oleh komposisi plastisol yang digunakan.
Kata kunci: kulit imitasi, PVC, filler, daya rekat
317002520 | 026 PD 2019 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain