Text
Reformulasi Proses Pikel Untuk Mengurangi Defect Kerut Pada Kulit Sapi Artikel Upper Shoes Di PT. Garut Makmur Perkasa
Tujuan karya akhir ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan asam sulfat (H2SO4) dan asam format (HCOOH) pada proses pikel untuk mengurangi defek kerut pada kulit wet blue. Bahan baku yang digunakan adalah kulit sapi liming yang sudah melewati proses split (kulit bloten) sebanyak dua lembar dengan ketebalan rata-rata 3,8 – 4 mm. Metode yang digunakan dalam problem solving disini yaitu wawancara, observasi, literatur, trial, pengujian organoleptis, dan boiling test. Pada trial ini dilakukan perubahan formulasi dengan mengganti penggunaan asam sulfat dengan asam format sebanyak 2,6%. Hasil pengujian organoleptis dengan metode kuisioner menunjukan bahwa tidak terdapat kerut pada kulit dengan formulasi perbaikan. Hasil pengujian boiling test menunjukan bahwa tercapai kemasakan pada penyamakan, baik pada kulit dengan formulasi awal maupun perbaikan. Tingkat ketahanan kulit terhadap suhu didih pada kulit dengan formulasi perbaikan terbukti lebih baik, dengan nilai penyusutan lebih rendah dibandingkan kulit dengan formulasi awal, yakni 1,9%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa substitusi asam sulfat dengan asam format pada proses pikel, terbukti berpengaruh terhadap penurunan potensi kerut pada wet blue dan meningkatkan ketahanan kulit terhadap suhu didih.
Kata kunci: Kulit sapi, proses pikel, asam, kerut, wet blue
317002333 | 48 TPK 2021 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain