Text
Studi Pengujian Kulit Ular Sanca Batik (Reticulated Phyton) Produksi CV. Carisma Agung Di Unit Industri Kerajinan Dan Tekstil Provinsi Dki Jakarta
Tujuan penulisan karya akhir ini adalah mengetahui hasil uji kulit jadi ular sanca batik dengan penambahan bahan retanning Basyntan DLE. Metode yang digunakan adalah observasi, interview dan praktik kerja lapangan. Bahan baku yang digunakan ialah kulit ular wetblue. Proses pasca tanning awal tanpa menggunakan Basyntan DLE kemudian perbaikan dilakukan perbaikan dengan penambahan Basyntan DLE 1% dan 5% agar memenuhi standar kepadatan konsumen. Pengujian pada kulit ular dilakukan secara organoleptis, kimia dan juga fisik untuk mengetahui perbedaannya. Hasil uji organoleptis kelemasan pada kulit ular tanpa Basyntan DLE (0%) dan dengan Basyntan DLE 1% dan 5% masing-masing yaitu sangat lemas, lemas dan kurang lemas. Uji organoleptis kepadatan kulit yaitu tidak terlalu padat pada kulit ular tanpa Basyntan DLE, padat pada kulit ular dengan Basyntan DLE 1% dan 5%. Seluruh respnden mengatakan YA untuk keadaan sisik kulit ular yang mengkilap dan keadaan daging yang bersih. Uji kimia pada kulit ular dengan Basyntan DLE 0%; 1%, dan 5% menujukkan hasil pH 4,95; 4,87; dan 3,85, kadar abu 5,16%; 4,40%; dan 2,96%, kadar krom 4,56%; 3,62%, 2,39%. Hasil uji fisik pada kulit ular dengan Basyntan DLE 0%, 1% dan 5% menunjukan hasil kuat tarik 1740,78 N/cm2; 1079,09 N/cm2; 1068,20 N/cm2, dan kemuluran 35,4%; 30,7%; 18,8%. Hasil pengujian menunjukan bahwa penggunaan Basyntan DLE paling efektif sebanyak 1% karena semua hasil uji organoleptis, kimia dan fisik memenuhi standar pelanggan dan juga standar SNI 06-4586-1998 Kulit Jadi Dari Kulit Ular Air Tawar Samak Krom.
Kata kunci : Kulit Ular, Retanning, Basyntan.
317002327 | 46 TPK 2021 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain