Text
Perbaikan Formulasi Pengapuran (Liming) Untuk Mengurangi Bulu Kambing Yang Tertinggal Pada Proses Beam House Operation (BHO) di CV. Sari Banteng Mulya, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah
Tugas Akhir di CV. Sari Banteng Mulya bertujuan untuk mengurangi bulu kulit kambing yang tertinggal pada proses Beam House Operation (BHO). CV. Sari Banteng Mulya bergerak di bidang pengolahan kulit kambing dan domba artikel sarung tangan yang terletak di Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan meliputi pengamatan, wawancara, dokumentasi, praktik kerja langsung, internet, dan studi pustaka. Proses Beam House Operation (BHO) meliputi penimbangan, pencucian I, perendaman, pengapuran, pencucian II, fleshing, penimbangan, pengapuran ulang, pencucian III, buang kapur, pengikisan protein, pencucian IV dan pengasaman. Bahan baku yang menggunakan formulasi produksi adalah kulit kambing awet garaman kualitas R sebanyak 5 dari 800 lembar dengan berat 7,8 Kg. Bahan baku yang menggunakan formulasi perbaikan adalah kulit kambing awet garaman kualitas R sebanyak 5 lembar dengan berat 8,1 Kg. Bahan pada proses pengapuran (liming) yang digunakan yaitu Na2S, Ca(OH)2, dan air. Formulasi perbaikan proses pengapuran (liming) dengan menaikkan kadar Na2S dari 3% menjadi 3,5% dan mengurangi kadar air dari 100% menjadi 75%. Dapat diketahui hasil yang diperoleh setelah dilakukannya perbaikan pada proses pengapuran (liming) yaitu persentase luas bulu yang tertinggal pada proses pengapuran (liming) menggunakan formulasi perbaikan sebanyak 7,14% dari yang semula persentase luas bulu yang tertinggal pada proses pengapuran (liming) menggunakan formulasi produksi sebanyak 21,43% dan kadar sulfida di cairan pengapuran (liming) sebanyak 2743,5 mg/L dari yang semula sebanyak 1530,1 mg/L pada formulasi produksi.
Kata kunci: Bulu tertinggal, pengapuran, kulit kambing, Beam House Operation (BHO)
317002292 | 36 TPK 2021 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain