Text
Pengaruh Parameter Suhu Mesin APG Terhadap Cacat Broken Seal pada Plastik Menggunakan SPSS di PT Pangestu Jaya Makmur, Surakarta
PT Pangestu Jaya Makmur merupakan perusahaan yang memproduksi jenis kantong plastik berbahan HDPE. Permasalahan yang terdapat di PT Pangestu Jaya Makmur adalah pada proses cutting-sealling menggunakan mesin Automatic Cutting Plastic Bag (APG) sering terjadi cacat broken seal dikarenakan penggunaan suhu mesin APG yang tidak tepat sehingga jumlah afval mesin APG melebihi batasan maksimum perusahaan yaitu 3%. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh parameter setting suhu mesin APG terhadap cacat broken seal dan mencari suhu yang relatif baik bagi mesin APG sehingga menghasilkan cacat broken seal paling sedikit. Pengolahan data yang digunakan berupa uji trial dan metode regresi linier sederhana menggunakan aplikasi Product and Service Solution (SPSS) versi 25. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara suhu mesin APG terhadap cacat broken seal. Semakin tinggi suhu mesin APG, maka jumlah cacat broken seal yang dihasilkan semakin banyak. Suhu yang relatif baik bagi mesin APG sehingga menghasilkan cacat broken seal paling sedikit yaitu pada suhu 180 ℃ dan 181 ℃.
Kata kunci: Kantong Plastik HDPE, Mesin Automatic Cutting Plastic Bag, Cacat Broken Seal, Regresi Linier Sederhana.
TATPKP230000991 | 06 TPKP 2023 c.1 | Ruang Karya Ilmiah | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain