Text
PERBANDINGAN SISTEM VULKANISASI DITINJAU DARI KINETIKA DAN KARAKTERISTIK MEKANIK KOMPOSIT KARET
Penggunaan karet sebagai damper gempa bumi semakin mendapatkan
perhatian. Kemampuan peredaman dan ketahanan aging dari karet
dipengaruhi salah satunya oleh ikatan silang yang dihasilkan saat reaksi
vulkanisasi. Jumlah ikatan silang monosulfida dan polisulfida sangat
dipengaruhi oleh jenis sistem vulkanisasi yang dipilih. Sistem vulkanisasi
sendiri dapat dibedakan menjadi jenis konvensional (CV), efisien (EV), semiefisien (SEV) dan sulfur donor. Penentuan jenis sistem tergantung pada
perbandingan antara sulfur dan accelerator yang digunakan. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem vulkanisasi terhadap kinetika
dan karakteristik mekanik vulkanisat. Jumlah phr sulfur dan accelerator
divariasikan sehingga merepresentasikan sistem CV, EV, SEV dan sulfur
donor. Nilai kinetika, crosslink density didekati dengan pengukuran parameter
rheometer. Sedangkan karakteristik mekanik diukur menggunakan universal
testing machine. Ketahanan aging terhadap sinar UV dan thermal diuji dengan
UV chamber dan DSC. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan jika
sistem vulkanisasi yang digunakan akan mempengaruhi reaksi vulkanisasi
maupun karakteristik produk karet. Semakin tinggi kandungan sulfur maka
jumlah ikatan polisulfida akan semakin besar yang ditandai dengan nilai
crosslink density yang semakin tinggi dan swelling index rendah. Sistem
convensional memberikan nilai modulus, modulus young dan hardness yang
lebih baik, dengan reaksi vulkanisasi yang berjalan lebih cepat. Sedangkan
donor sulfur memiliki nilai tensile strength, toughness, elongation, dan
ketahanan UV serta thermal yang lebih baik. Sementara itu, sistem semiefficient dan efficient berada diantara keduanya. Dengan demikian, sisten
sulfur donor (SDV) memiliki potensi paling baik dalam pembuat damper gempa.
Kata kunci: karet, damper, crosslink, sistem vulkanisasi
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain